LAB 1
SW1 sebagai trunk
SW1#sh run int f0/1
interface FastEthernet0/1
switchport trunk encapsulation dot1q
switchport mode trunk
SW2 sebagai dynamic auto
SW2(config)#int f0/1
SW2(config-if)#switchport mode dynamic auto
Sekarang kita lihat apa hasilnya :
SW1
SW2
LAB 2:
SW 1 sebagai Access :
SW1#sh run int f0/1
interface FastEthernet0/1
switchport mode access
SW2 sebagai dynamic auto :
SW2(config)#int f0/1
SW2(config-if)#switchport mode dynamic auto
Kita lihat di SW1, harusnya portnya sebagai access :
Kita lihat di SW2, portnya sebagai apa :
ternyata di SW 2, portnya berubah menjadi access
LAB 3:
SW 1 sebagai
dynamic auto :
SW1(config-if)#switchport mode dynamic auto
SW2 sebagai dynamic auto :
SW2(config)#int f0/1
SW2(config-if)#switchport mode dynamic auto
SW2(config-if)#switchport mode dynamic auto
Lihat status di SW1
Lihat status di SW2
ternyata di SW2 dia menjadi Access
Kesimpulang :
Jika dynamic auto, dia akan tetap mengikuti status dari switch lawannya, misalkan jika dari sisi lawannya access dia akan menjadi access, jika trunk akan menjadi trunk dan jika ketemu dynamic desirable akan menjadi trunk.
sekarng apa perbedaannya antara dynamic auto dengan dynamic desirable? kalau dynamic auto dia akan berusaha menjadi access, klo dynamic desirable akan berusaha menjadi trunk.
No comments:
Post a Comment