mono: Sepedaan Ala kadarnya, yang penting Gowes

Pose dulu di depan stadio ITS

Beberapa hari terakhir, mencoba melatih fisik dengan sepedaan ala kadarnya lah. Dengan memakai kaos, helm, celana, dan sendal gunung (*maklum gak punya sepatu :D *). Walaupun kostum seadanya , dan bukan bak seorang pesepeda profesional, yang penting walaupun olah raga, tetap berpakaian syar'i.

Pasang helm di kepala untuk keamanan? ehmm sebenarnya sich bersepeda enggak sekencang motor, tapi sebenarnya lebih tepatnya untuk alasan keamanan (safety first). bayangkan, memang misalkan klo kita bersepeda (*kecepatan rata-rata sepeda saya 12km/jam*) terus terjatuh, paling cuman luka lecet aja.Kecuali klo jatuh terus ***** (maaf kena sensor :D). Ada seseorang teman saya bilang ketika saya berniat pakai helm ketika bersepeda, kurang lebih seperti ini "ahh...lebay kamu, naik sepeda aja pakai helm!!", terus ku jawab gini" ya sebenarnya sich enggak berbahaya klo cuman naik sepeda, tapi kadang-kadang yang bikin berbahaya tuch orang yang naik sepeda motor, mereka semena-mena bak raja jalanan...".

Hari pertama aq mencoba track yaitu dari kos (*keputih perintis vi*) menuju jalan arif rahman hakim, dan dilanjutkan ke jalan ke mer2c kemudian sampai di perempatan pertama saya mengambil ke arah its. Setelah sampai di bundara its, dilanjutkan menuju bundaran its yang kearah mulyosari, lalu putar balik melewati politeknik perkapalan its, kemudian di lanjutkan ke kos.
Untuk mengukur jarak dan kecepatan yang telah saya tempuh, aq menggunakan GPS Garmin XT. ketika mulai berangkat sampai dengan selesai saya mendapatkan data-data seperti kecepatan rata-rata, jarak yang di tempuh, serta kecepatan maxsimal.