Thursday, July 30, 2009

Antara Korupsi dan Ketidak tegaaan



kadang jika kita mengurus sesuatu yang berhubungan dengan instansi pemerintah seperti di tingkat kecamatan, korem, polsek ataupun yang lainnya entah merupakan sudah budaya atau cuman sekedar kebiasaan bahwa kita harus memberikan sedikit sumbangan seiklasnya. semisal ketika akan membuat surat SKCK, KTP, ataupun lainnya.
hal ini telah aq alami sendiri ketika datang ke kecamatan untuk meminta tanda tangan dan stempel dari petugas. Ketika menyodorkan form yang akan di tandatangani aq di terima oleh dua temen-temen putri yang terlihat menggunakan seragam SMK mungkin sedang magang di kecamatan tersebut. disampingnya terlihat ibu-ibu dengan menggunakan seragam pegawai kecamatan. sambil menunggu proses dari form tersebut , salah satu dari temen-temen SMK tersebut bilang "sumbangan seikhlasnya". tentu dalam hati ini lah korupsi kecil-kecil lan, bayangkan aja setingkat SMK sudah mengenal namanya "sumbangan".
Sebenernya sich ada tips untuk menghindari hal tersebut, yaitu dengan cara membawa kwitansi dan materai, ketika mereka meminta "sumbangan seikhlasnya" nanti minta tanda tangan dan stempel atau kalau perlu kasih materai untuk bukti pembayaran , agar posisi kita lebih "save" . Sebenernya aq sudah berencana untuk melakukan hal tersebut.Namun, melihat wajah dari salah satu ibu pegawai kecamatan tesebut yang (maaf) memelas bagiku. aq membayangkan bagaimana dia bekerja, dengan gaji kecil harus memberikan uang saku atau uang makan bagi anak magang. tentunya mungkin dari kecamatan sudah mempunyai anggaran tersendiri untuk hal tersebut, namun melihat kantor kecamatan di daerahku yang (maaf lagi yach) sangat mengenaskan bagiku sehingga aq gak tega banget dech... udah liat aja ngenes masak mau tega mempersulit mereka. so... korupsipun berlanjut...
NB: Moga2 di ampuni dosaku.. amin.. hehehe

1 comment:

paijoh said...

lha kowe ngasih opo orak???? nak rak ngasih ojo komentar,